Masa Kehamilan Buat Emosi Ibu Naik-Turun

Psikologi / 27 May 2012

Kalangan Sendiri

Masa Kehamilan Buat Emosi Ibu Naik-Turun

Puji Astuti Official Writer
7635

Kehamilan adalah suatu masa yang kaya dengan pengalaman. Saat itu adalah masa yang penuh dengan pertumbuhan, perubahan, pengenalan dan juga tantangan, bukan hanya bagi si ibu tapi juga sang ayah yang mendampingi. Untuk itu mengenali perubahan psikologis selama masa kehamilan sangat penting, sehingga baik ibu maupun ayah dapat beradaptasi dengan baik.

Berikut ini adalah perubahan umum secara psikologis yang akan terjadi :

Masa trisemester pertama : pada masa ini seorang ibu hamil biasanya mengalami kecemasan mengenai takut kehilangan bayi yang dikandungnya. Perasaan ini sekalipun kadang tidak mendasar, namun adalah sesuatu yang normal. Untuk itu sang suami dan orang-orang disekitarnya perlu mengerti dan juga memberi dukungan sehingga dapat menenangkan perasaan si ibu.

Masa trisemester kedua: Setelah masa kecemasan pada trisemester pertama berlalu, perhatian ibu hamil biasanya akan teralih pada perubahan tubuh mereka, dan hal ini bisa membuat mereka merasa rendah diri. Untuk itu sang suami perlu mengingatkan bahwa si ibu tetap cantik apapun keadaannya. Selain itu juga perlu diberi pujian tentang penampilannya dengan gaya berbusananya, hal tersebut akan meningkatkan rasa percaya diri si ibu hamil.

Masa trisemester ketiga: Masa-masa ini adalah masa krusial karena mendekati waktu-waktu kelahiran sang buah hati. Biasanya ibu kembali mengalami kecemasan tentang kehilangan bayinya, atau malah sebaliknya cemas tentang ketika bayinya lahir nanti. Selain itu juga ada ketakutan tentang sakitnya masa persalinan. Komunikasi yang intens sehingga si ibu dapat menceritakan rasa cemasnya akan sangat membantunya.

Mimpi selama masa kehamilan

Banyak wanita hamil mengalami mimpi aneh tentang proses melahirkan, atau tentang bayi mereka yang akan lahir. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh kecemasan-kecemasan yang berkecamuk dipikirannya. Mimpinya mungkin sangat realistis karena mewakili ketakutannya, namun juga bisa berupa mimpi buruk. Untuk itu adanya seseorang yang bisa mendengarkan apa yang ia lihat dalam mimpinya dan dapat membantunya mengenali kecemasan-kecemasannya dapat menghindarkannya dari stress dan tertekan.

Tetapi jangan salah dengan menganggap bahwa tekanan emosional hanya dialami oleh si ibu. Sang ayah pun dapat mengalami perubahan emosional saat menantikan buah hatinya hadir di dunia ini. Menantikan kehadiran anak dapat menjadi sebuah beban baginya, namun juga meningkatkan percaya dirinya (hal ini berhubungan dengan maskulinitasnya).

Hal terpenting yang perlu dipahami adalah perubahan emosi pada masa kehamilan adalah sesuatu yang wajar mengingat bahwa masa-masa tersebut adalah perubahan besar dan menantang dalam kehidupan. Asalkan dijalani dengan penuh pengertian dan juga kasih satu sama lain, semua tantangan tersebut dapat dilewati dengan baik. Selamat untuk Anda yang sedang menanti kehadiran buah hati Anda dan bersiap menjadi ayah dan ibu.

Sumber : howstuffworks.com | Puji Astuti
Halaman :
1

Ikuti Kami